Pengertian UPS, Fungsi, Bagian bagian dan Cara Kerjanya

Pengertian UPS, Fungsi, Bagian bagian dan Cara Kerjanya-Sebenarnya apa itu UPS, Apakah sama dengan PSU?…UPS berbeda dengan PSU, untuk mengenal lebih jauh tentang PSU silahkan sobat baca artikel berikut Komponen-komponen Power Supply Komputer dan Penjelasannya.

Pada artikel kali ini saya akan menjelaskan mengenai UPS secara gamblang dan lengkap.

Pengertian UPS, fungsi, komponen komponen dan cara kerjanya
Pengertian UPS.
UPS atau Uninterruptible Power Supply adalah perangkat elektronik yang mampu menyediakan cadangan listrik sementara ketika arus listrik utama terputus, UPS mampu memberikan perlindungan kepada alat elektronik kita saat arus listrik utama atau arus listrik dari PLN mati, sehingga kita masih sempat mematikan komputer sesuai prosedur.
Fungsi UPS
UPS memiliki berbagai fungsi antara lain :

  • Memberikan cadangan listrik sementara.
  • Sebagai alat untuk menstabilkan arus listrik.
  • Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset sebagai pengganti dari listrik utama.
  • Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera memback up data dan mengamankan sistem operasi dengan melakukan shutdown sesuai prosedur.
  • Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu baik berupa kerusakan software maupun kerusakan pada hardware komputer.
  • Dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan beberapa aksesoris yang dibutuhkan.
  • Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan pengaturan perangkat lunak UPS management.
Baca Juga :   Pengertian dan Perbedaan Antara Reseller, Marketer dan Dropshiper
Jenis jenis UPS
Jenis jenis UPS menurut cara kerjanya terbagi menjadi 4 jenis yaitu :

1. UPS ONLINE
Sistem kerja dari UPS jenis ini yaitu menggunakan inverter sehingga listrik yang dialirkan dari PLN diubah oleh komponen rectifier (AC ke CD) masuk ke bateray dan diubah kembali oleh inverter (DC ke AC) menuju ke peralatan, dengan sistem kerja seperti ini menyebabkan tidak ada jeda waktu peralihan antara listrik PLN ke bateray.
Untuk UPS tipe online ini tegangan listrik yang dihasilkan tidak terpengaruh oleh sumber listrik utama karena tegangan yang dikeluarkan dari bateray telah distabilkan oleh inverter.

2. UPS OFFLINE
Sistem kerja dari UPS jenis ini yaitu menggunakan switch antara listrik PLN dan bateray UPS, sehingga untuk pergantian daya dari listrik PLN ke bateray jika blackout(mati listrik) masih memiliki jeda peralihan.
Karena UPS jenis offline masih memiliki jeda peralihan (transfer time) ke sumber listrik bateray, Untuk mesin-mesin tertentu yang sangat sensitif, jeda waktu tersebut dapat mengganggu kinerja mesin dan yang paling fatal dapat menyebabkan mesin ter-restart.

Baca Juga :   Penyebab dan Cara Mengatasi Sound PC Tidak Bunyi
3. UPS LINE INTERACTIVE
UPS jenis ini berfungsi mengatur tegangan dari supply daya ke peralatan dan dilengkapi dengan AVR(automatic voltage regulator).

4. MODIFIELD UPS
UPS jenis ini hanya digunakan oleh para engenering komputer dan jarang digunakan untuk kalangan umum.
Komponen komponen UPS

Pengertian UPS, fungsi, komponen komponen dan cara kerjanya
(Skema UPS)


Baca juga : Cek Kesehatan Hardisk Menggunakan Hardisk Sentinel
UPS pada dasarnya terdiri dari 3 komponen utama yaitu :

1. Rectifier-Charger
Bagian ini merupakan rangkaian yang dipakai untuk penyerahan dan pengisian bateray, Rangkaian blok-blok rectifier-charger ini akan mensupply daya yang dibutuhkan oleh inverter dalam kondisi beban penuh dan pada saat itu juga dapat mempertahankan muatan didalam bateray.

2. Inverter
Kualitas inverter merupakan penentu dari kualitas daya yang dihasilkan oleh suatu sistem UPS, inverter berfungsi memberi tegangan DC dari rangkaian rectifier-charger menjadi tegangan AC yang berupa sinyal sinus setelah melalui pembentukan gelombang dari rangkaian filter.
Sistem inverter yang biasa digunakan adalah sistem Quasi-Square Wave inverter, Sistem ini dapat menghasilkan sinyal dengan duty cycle yang bervariasi yang mana harus dilakukan pemfilteran baik dengan menggunakan rangkaian ser/paralel LC. Dengan adanya filter ini maka sistem inverter akan lambat dalam merespon adanya tegangan transien dan frekunsinya pun akan tetap.

Baca Juga :   Download Kumpulan Ebook Tutorial Visual Basic Terlengkap
3. Saklar pemindah/Transfer switches
Saklar pemindah atau Transfer switches dibedakan menjadi dua yaitu:

  • Jenis Elektromekanikal
  • Jenis Statis

Saklar elektromekanikal menggunakan relay-relay yang salah satu terminal mendapatkan suplay tegangan dan yang lainnya dari UPS. Sistem statis saklar menggunakan komponen semi konduktor seperti SCR, Penggunaan SCR akan lebih baik karena operasi pemindahan yang dilakukan oleh SCR hanya membutuhkan waktu 3 sampai 4 ms, Sedangkan pada saklar elektromekanikal sekitar 50 sampai 100 ms.

Leave a Comment